Bekerja di industri pertambangan atau minyak dan gas (migas) tentu akan bersinggungan dengan berbagai macam gas. Yang jelas, banyak gas beracun dan mudah terbakar.
Oleh karena itu di setiap perusahaan tambang atau migas, umumnya ada orang yang bertugas sebagai Authorized Gas Tester (AGT). Yakni orang yang telah mendapat pelatihan khusus dan memiliki kualifikasi resmi untuk melakukan pengukuran dan pengujian konsentrasi gas di lingkungan kerja, memastikan keamanan, dan memberikan rekomendasi jika ada potensi bahaya.
Selain itu, AGT juga berperan penting dalam mencegah kecelakaan kerja akibat gas berbahaya.
Adapun beberapa jenis gas beracun dan mudah mudah terbakar di industri tambang atau migas di antaranya:
Metana (CH4): Gas beracun dan pemicu ledakan
Metana masuk dalam kategori gas mudah terbakar. Bahkan bisa memicu ledakan jika bersentuhan dengan api atau sumber panas yang lain.
Metana sendiri adalah gas alam yang tidak berwarna yang menjadi komponen utama dalam sektor tambang batubara.
Selain bisa memicu kebakaran, Metana juga merupakan gas beracun. Sebab, bisa mengganggu kesehatan pekerja seperti sesak napas, kehilangan kesadaran, hingga penurunan tekanan darah.
Di titik paling fatal, paparan tinggi dari Metana bisa membuat seseorang mengalami gangguan saraf.
Karbon Dioksida (CO2)
CO2 tidak termasuk gas mudah terbakar. Hanya saja, gas ini bisa menjadi berbahaya bagi pekerja tambang.
CO2 merupakan gas tidak berwarna yang memiliki bau menyengat. Biasanya akan menumpuk di lokasi tambang bawah tanah yang tidak memiliki ventilasi udara yang baik.
Keberadaan CO2 bisa menganggu pernapasan para pekerja tambang. Di titik fatal bahkan bisa menyebabkan kematian lantaran menyebabkan pekerja tambang kekurangan oksigen.
Hidrogen Sulfida (H2S)
H2S memiliki ciri bau menyengat seperti telur busuk. Dihasilkan dari proses pembusukan organik.
Paparan H2S dapat menyebabkan iritasi mata dan saluran pernapasan, keracunan, bahkan kematian jika terpapar dengan konsentrasi tinggi.
Karbon Monoksida (CO): Gas beracun paling berbahaya
CO dianggap sebagai gas paling beracun dan berbahaya di area tambang. Pasalnya, keberadaan gas ini sulit teridentifikasi lantaran tidak berwarna, tidak berbau, dan bahkan tidak terasa.
Selain mudah terbakar, paparan CO dengan konsentrasi tinggi bisa berujung hilangnya nyawa.
Authorized Gas Tester (AGT)
Itulah kenapa posisi AGT menjadi sangat penting di industri tambang. Sebab, dialah yang—secara umum—bertanggung jawab atas potensi-potensi bahaya dari gas-gas beracun tersebut.
Perushaan tambang biasanya akan mengambil AGT yang telah mendapat pelatihan khusus dan memiliki kualifikasi resmi (sertifikasi).
Nah, bagi Anda menginginkan training dan sertifikasi dari lembaga yang baik dan bermutu, Energy Academy adalah pilihan tepat untuk menunjang tujuanmu. Lihat daftar program pelatihan dan sertifikasi Energy Academy.
Artikel Terkait: AGT – Authorized Gas Tester Sertifikasi BNSP