Ciri air tercemar akibat aktivitas pertambangan Energy Academy

Ciri-ciri Air Tercemar akibat Aktivitas Pertambangan

Air tercemar menjadi salah satu konsekuensi yang sangat mungkin terjadi akibat aktivitas pertambangan.

Jika lokasi pertambangan berdekatan dengan sumber air, maka sangat mungkin zat-zat kimia beracun akan membuat sumber air tersebut tercemar.

Selain itu, aktivitas pertambangan sering kali meninggalkan lubang tambang mengaga jika tidak dilakukan reklamasi. Lubang bekas tambang tersebut bisa berubah menjadi waduk karena menampung air hujan.

Salah paham pada lubang bekas tambang

Keberadaan lubang bekas tambang biasanya membuat salah paham masyarakat awam. Orang awam sering kali mengira air dalam lubang bekas tambang aman dikonsumsi.

Yang terjadi, orang awam bisa menggunakannya untuk kebutuhan sehari-hari seperti mandi dan minum. Jika sudah begitu, kalau tidak mengidap penyakit serius ya akan berujung kematian.

Kedalaman lubang bekas tambang juga kerap tidak masyarakat umum sadari. Sehingga ada saja yang menggunakannya “area bermain”. Tak terhitung berapa kasus orang—khususnya anak-anak—tenggelam dalam lubang bekas tambang.

Oleh karena itu, reklamasi harus menjadi concern serius bagi perusahaan tambang pasca aktivitas pertambangan.

Ciri-ciri air tercemar akibat pertambangan

Ada beberapa ciri yang mengindikasi bahwa air telah tercemar akibat pertambangan. Ini penting masyarakat awam ketahui agar tidak serta merta mengonsumsinya.

Berikut adalah beberapa ciri air tercemar akibat pertambangan:

  1. Warna air keruh (biasanya cenderung kuning kecokelatan)
  2. Umumnya berbau seperti logam
  3. Secara rasa pun tidak biasa. Karena seperti mencecap rasa logam, asam, atau pahit.

PPPA untuk atasi air tercemar

Dalam industri petambangan, ada yang namanya Penanggung Jawab Pengendalian Pencemaran Air (PPPA). Peran mereka sangat krusial dalam mengelola, memantau, dan mengendalikan pencemaran air agar tidak berdampak negatif terhadap lingkungan dan masyarakat.

Adapun beberapa tugas dari PPPA antara lain:

  1. Mengidentifikasi Sumber Pencemaran Air Limbah
  2. Menentukan Karakteristik Sumber Pencemaran Air Limbah
  3. Menilai Tingkat Pencemaran Air Limbah
  4. Menentukan Peralatan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL)
  5. Mengoperasikan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL)
  6. Melaksanakan Daur Ulang Olahan Air Limbah
  7. Menyusun Rencana Pemantauan Kualitas Air Limbah
  8. Melaksanakan Pemantauan Kualitas Air Limbah
  9. Mengidentifikasi Bahaya Dalam Pengolahan Air Limbah
  10. Melakukan Tindakan Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3) Terhadap Bahaya Dalam Pengolahan Air Limbah

POPPA pun sudah sepatutnya mengikuti pelatihan atau sertifikasi guna menambah kompetensi terkait pengolahan air limbah tambang.

Nah, bagi Anda yang menginginkan training dan sertifikasi dari lembaga yang baik dan bermutu, Energy Academy  adalah pilihan tepat untuk menunjang tujuanmu. Lihat daftar program pelatihan dan sertifikasi Energy Academy.

Artikel Terkait: Peran Penanggung Jawab PPPA dalam Menangani Pencemaran Air