Menangani Keadaan Darurat di Pertambangan: Panduan untuk POM
Industri pertambangan memiliki risiko tinggi terhadap berbagai keadaan darurat, seperti kecelakaan kerja, kebakaran, longsor, hingga paparan gas beracun. Oleh karena itu, peran Pengawas Operasional Madya (POM) sangat penting dalam menangani dan memitigasi dampak dari keadaan darurat tersebut. Berikut adalah panduan bagi Pengawas Operasional Madya (POM) dalam menangani keadaan darurat di pertambangan.
1. Menyusun Rencana Tanggap Darurat
Setiap lokasi tambang harus memiliki rencana tanggap darurat yang jelas dan terstruktur. Pengawas Operasional Madya (POM) bertanggung jawab dalam menyusun prosedur evakuasi, jalur penyelamatan, titik kumpul, serta langkah-langkah penanggulangan bencana yang sesuai dengan standar keselamatan.
2. Melakukan Simulasi dan Pelatihan Berkala
Kesiapsiagaan menghadapi keadaan darurat harus selalu diperbarui melalui simulasi dan pelatihan berkala. Pengawas Operasional Madya (POM) harus memastikan bahwa seluruh pekerja tambang memahami cara bertindak saat menghadapi situasi darurat, termasuk penggunaan alat pemadam kebakaran, prosedur evakuasi, serta tindakan pertolongan pertama.
3. Memastikan Ketersediaan Peralatan Keselamatan
Keadaan darurat dapat terjadi kapan saja, sehingga kesiapan peralatan keselamatan sangat penting. Pengawas Operasional Madya (POM) harus memastikan bahwa alat pemadam kebakaran, masker oksigen, sistem komunikasi darurat, serta peralatan penyelamatan lainnya selalu dalam kondisi baik dan mudah diakses oleh pekerja tambang.
4. Melakukan Pemantauan Risiko Secara Rutin
Identifikasi dini terhadap potensi bahaya dapat mencegah terjadinya keadaan darurat. Pengawas Operasional Madya (POM) bertanggung jawab dalam melakukan inspeksi rutin terhadap kondisi tambang, memeriksa stabilitas tanah, mengevaluasi kadar gas berbahaya, serta menilai kelayakan alat berat yang digunakan dalam operasional tambang.
5. Berkoordinasi dengan Tim Tanggap Darurat
Dalam menghadapi keadaan darurat, koordinasi yang cepat dan tepat sangat dibutuhkan. Pengawas Operasional Madya (POM) harus bekerja sama dengan tim tanggap darurat internal dan eksternal, seperti petugas medis, pemadam kebakaran, serta pihak berwenang untuk memastikan penanganan yang efisien.
6. Meningkatkan Kompetensi melalui Pelatihan Keselamatan
Untuk dapat menangani keadaan darurat dengan efektif, seorang pengawas operasional perlu memiliki keterampilan dan pengetahuan yang mumpuni. Mengikuti Diklat Pengawas Operasional Madya (POM) adalah langkah tepat untuk memahami prosedur keselamatan terbaru serta meningkatkan kemampuan dalam mengelola keadaan darurat di pertambangan.
Kesimpulan
Menangani keadaan darurat di pertambangan memerlukan kesiapan, keterampilan, serta koordinasi yang baik. Pengawas Operasional Madya (POM) berperan dalam menyusun rencana tanggap darurat, melakukan pelatihan berkala, memastikan ketersediaan peralatan keselamatan, serta bekerja sama dengan tim tanggap darurat. Untuk meningkatkan kompetensi dalam menghadapi keadaan darurat, mengikuti pelatihan di Energy Academy adalah langkah strategis bagi para pengawas operasional dalam menciptakan lingkungan kerja yang lebih aman dan responsif terhadap keadaan darurat.